"Green Canyon Indonesia"

Pangandaran, suatu kawasan wisata alam yang terletak di bagian selatan Jawa Barat. Kawasan ini memang pernah mengalami bencana alam tsunami, yang merenggut tidak sedikit nyawa dan menyebabkan kerusakan tempat-tempat wisata. Kawasan wisata Pangandaran ini memiliki fitur budaya yang menakjubkan, seperti taman wisata alam (cagar alam) yang mempunyai beberapa tempat wisata, pantai timur dan barat pangandaran, dan Green Canyon.

Gambar 1. Pantai Batu Karas Pangandaran, Jawa Barat

Green Canyon ini terletak di dekat pantai Batu Karas, merupakan site dengan aliran air sungai Cijulang yang berwarna hijau jernih dan dikelilingi oleh tebing-tebing atau goa alami. Kawasan wisata ini sangat menakjubkan dan menjadi suatu keharusan untuk dikunjungi. Kita akan menemukan batas pencampuran air laut dan air sungai pada batas batu loncat. Selain pemandangan yang mencengangkan mata, kita juga dapat berenang dititik batu loncat sampai titik bersejarah (tempat berdoa masyarakat leluhur Pangandaram).

Gambar 2. Green Canyon Pangandaran, Jawa Barat

Site batu loncat, disamping pemandangan yang luar biasa kita juga dapat melakukan loncatan ke dalam air dari sebuah batu yang diperkirakan memiliki ketinggian 6-7 meter. Hal ini tentu akan memicu adrenalin bagi yang melakukan terjun tersebut. Setelah lelah melakukan loncatan kita dapat mengunjungi tempat bersejarah, dengan pemandangan tebing yang sangat indah. Bagi kalian yang pernah mengunjungi Green Canyon pasti memiliki keinginan untuk kembali ke tempat wisata ini.

Gambar 3. Green Canyon Pangandaran, Jawa Barat

Pangandaran dengan sejuta potensinya, memang judul flyer yang pernah saya baca di Pangandaran. Kalimat tersebut memang tepat sekali menunjukkan keindahan dan budaya yang ada di Pangandaran, Jawa Barat ini. Kawasan wisata alam yang indah, kebudayaan daerah yang menarik dan hal yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menikmatinya dengan menjaga kelestarian kawasan wisata ini. Sehingga Pangandaran akan tetap cantik seperti adanya saat yang lalu dan sampai sekarang.


_adil m. firdaus_

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pesona Negeri Bahari, Banda Neira

Image
Kondisi Umum Banda Neira Banda Neira, salah satu Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku yang kaya akan pesona bahari. Kepulauan Banda Neira menjadi salah satu tujuan wisata bahari wisatawan domestik bahkan asing. Pesona Banda Neira begitu beragam, dari wisata budaya dan sejarah Indonesia sampai wisata bahari. Tanah Banda ini merupakan salah satu tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia, beberapa tokoh bangsa seperti Bung Hatta dan Sutan Sjahrir sempat mengalami pengasingan oleh penjajah di Kecamatan Banda Neira ini dan penduduk lokal pun mengabadikan nama tokoh bangsa tersebut sebagai nama salah satu pulau di Kecamatan Banda Neira ini.
Read more

Sebuah Filosofi Tentang Air dan Laut

Air yang berasal dari pegunungan mengalir melalui sungai.. Namun air tersebut tidak seluruhnya sampai ke muara sungai atau lautan.. Ada yang meresap ke dalam tanah, ada yang menguap karena panas matahari, dan diambil oleh manusia, serta ada yang berubah warna atau kandungannya.. Air jernih berubah menjadi coklat dan keruh ketika sampai di muara sungai.. Dan menjadi jernih kembali ketika sampai di lautan..
Read more

Pemanfaatan Energi Terbarukan di Pulau-pulau Kecil

Oleh: Adil Mahfudz Firdaus Ketersediaan Listrik Permasalahan ketersediaan listrik di pulau-pulau kecil ataupun pulau terdepan di Indonesia telah menjadi masalah yang berlarut-larut. Keterbatasan listrik tentu akan membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Pasokan listrik di pulau-pulau kecil umumnya dibangkitkan oleh generator diesel (genset). Pemakaian genset ini tentu akan menghabiskan bahan bakar minyak yang tidak sedikit, sehingga dapat dikatakan tidak efisien untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat pulau sehari-hari. Pemborosan pemakaian listrik di pulau-pulau kecil tersebut kemudian diatasi dengan pembatasan waktu penggunaan listrik, yaitu listrik hanya menyala pada pukul 17:00 sampai pukul 07:00 keesokan harinya.
Read more