Posts

Showing posts from 2013

Atasi Ketimpangan Dalam Pembangunan Kelautan Nasional, DEKIN Beri Masukan pada RPJMN 2015-2019

DEKIN NEWS. Jakarta. Sesuai dengan amanat UUD 1945 amandemen kedua pasal 25-A, Indonesia merupakan negara kepulauan yang bercirikan nusantara, namun ironinya, pola penyusunan kerangka pembangunan belum dilandasi oleh kondisi obyektif bangsa yang memiliki wilayah laut lebih luas dibandingkan luas daratan sebagai modal bangsa kita. Hal ini disampaikan oleh Ketua Perumusan Kebijakan Bidang Kelautan dalam rangka memberikan masukan RPJMN 2015-2019, Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo saat memaparkan kemajuan kajian yang sedang disusun oleh Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) (13/11).

Pemanfaatan Energi Terbarukan di Pulau-pulau Kecil

Oleh: Adil Mahfudz Firdaus Ketersediaan Listrik Permasalahan ketersediaan listrik di pulau-pulau kecil ataupun pulau terdepan di Indonesia telah menjadi masalah yang berlarut-larut. Keterbatasan listrik tentu akan membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas. Pasokan listrik di pulau-pulau kecil umumnya dibangkitkan oleh generator diesel (genset). Pemakaian genset ini tentu akan menghabiskan bahan bakar minyak yang tidak sedikit, sehingga dapat dikatakan tidak efisien untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat pulau sehari-hari. Pemborosan pemakaian listrik di pulau-pulau kecil tersebut kemudian diatasi dengan pembatasan waktu penggunaan listrik, yaitu listrik hanya menyala pada pukul 17:00 sampai pukul 07:00 keesokan harinya.

Tanggap Atasi Abrasi Kawasan Pesisir

Image
Oleh Adil Mahfudz Firdaus Abrasi Melanda Kawasan Indonesia Abrasi kawasan pesisir pantai sudah menjadi permasalahan menahun beberapa daerah di Indonesia, beberapa pulau pun dinyatakan hilang karena abrasi. Hal tersebut harus menjadi perhatian khusus, mengingat Indonesia merupakan Negara Kepulauan sesuai amanah Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 mengenai perairan Indonesia yang telah diakui secara politik dan hukum. Menurut BNPB (2011), abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Beberapa daerah di Indonesia yang mengalami abrasi antara lain kawasan pesisir Sidoarjo, Pantai Utara (Pantura) Subang, Pulau Tikus (Bengkulu), Demak, Merauke, Pantai Tangerang Banten, Indramayu, dan Pantai Legok Jawa Ciamis, serta

Sepenggal Cerita Mengarungi Laut

Image
( Journey to Manado ) Oleh: Adil Mahfudz Firdaus Arungi Lautan.. Keberangkatan - Menuju Manado      Agustus 2009, perjalanan dimulai dari Pelabuhan TNI Angkatan Laut Tanjung Priok. Semua peserta bersiap untuk memasuki Kapal Laut TNI Angkatan Laut – KRI Tanjung Kambani dan segera berlayar menuju Sail Bunaken 2009. Kami dalam Tim Institut Pertanian Bogor  Sail Bunaken 2009 mempersiapkan peralatan selam dan barang bawaan kami lainnya. Satu per satu alat dan barang lain kami masukan ke dalam KRI Tanjung Kambani, hingga perjalanan pun dimulai setelah dilakukan pelepasan di Pelabuhan TNI Angkatan Laut Tanjung Priok.

Indonesia 68 Tahun “Menatap Masa Depan NKRI”

Adil Mahfudz Firdaus Matahari bersinar cerah pagi ini, kicauan burung pun menyambut pagi dengan suara-suara merdunya. Tepat 68 tahun Indonesia merdeka hari ini, 17 Agustus 2013. 68 tahun yang lalu Dwi Tunggal Indonesia Soekarno – Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan para pejuang mengorbankan segalanya nyawa, harta, bahkan keluarganya demi kemerdekaan Indonesia dan generasi-generasi penerus bangsa. Kemuliaan perjuangan mereka memang tidak dapat terbayarkan dengan harta ataupun kebanggaan kita terhadap perjuangan mereka. Memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, Presiden Republik Indonesia pada tanggal 16 Agustus biasanya menyampaikan Pidato Kenegaraan mengenai RAPBN dan Nota Keuangan Republik Indonesia dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat.

Introduction of Energy Economics

Image
Adil Mahfudz Firdaus Energy economy is a part of economics that has integrated knowledge of multiple disciplines such as economics, mathematics, energy, geology, marine, electrical, and several other scientific. Energy economics or more precisely the economics of energy is a branch of applied economics where principles and tools are applied to “ask the right questions” (Steven, 2000 in Bhattacharyya, 2011). Other definition of energy economics is the field that studies human utilization of energy resources and energy commodities and the consequences of that utilization. In physical science terminology, “energy” is the capacity for doing work, e.g., lifting, accelerating, or heating material. In economic terminology, “energy” includes all energy commodities and energy resources, commodities or resources that embody significant amounts of physical energy and thus offer the ability to perform work (Sweeney, James L.). The Energy sector is complex because of a number of factors (Bhattac

Energi Laut Masa Depan Energi Indonesia

Oleh: Adil Mahfudz Firdaus      Energi terbarukan merupakan masa depan energi dunia, berbagai sumber energi telah dikembangkan untuk menghasilkan cadangan energi (pengganti bahan bakar dan sumber energi listrik) bagi umat manusia. Pengembangan energi terbarukan perlu dipercepat karena cadangan energi konvensional fosil sudah tipis dan energi konvensional akan semakin mahal, upaya mitigasi dampak emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global, upaya mitigasi risiko gejolak kenaikan harga minyak dunia, dan sebagai upaya untuk sekuriti penyediaan listrik bagi generasi mendatang (Ibrahim (METI - Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia), 2008). Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi energi terbarukan, diantaranya adalah energi terbarukan yang berasal dari laut. Laut, selain kaya akan sumberdaya hayati dan non-hayati juga memiliki kekayaan sebagai sumber energi.

Dinamika Pengelolaan Sumberdaya Ikan

Image
Sumber: www.p2hp.kkp.go.id Oleh: Adil Mahfudz Firdaus Wilayah pesisir Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang dapat menunjang kehidupan masyarakat Indonesia terutama masyarakat pesisir. Salah satu pemanfaatan potensi sumberdaya alam pesisir adalah sumberdaya ikan. Peningkatan kegiatan penangkapan ikan dan hasil tangkapan pada suatu wilayah akan meningkatkan kondisi perekonomian wilayah tersebut. Namun pencapaian tersebut tidak dapat terjadi dengan pengelolaan sumberdaya yang tepat. Pengelolaan sumberdaya yang tepat dapat diciptakan melalui bentuk kelembagaan yang sesuai dengan kondisi masyarakat dan sumberdaya lokal, serta aturan perundangan yang kuat, sehingga dapat menunjang dan mengontrol pengelolaan sumberdaya. Bentuk kelembagaan yang berbasis masyarakat dan lingkungan menjadi alternatif penting dalam penyelesaian masalah pengelolaan sumberdaya ikan. Sumberdaya ikan merupakan sumberdaya yang bergerak (tidak menetap), maka aturan maupun kerjasama antar daerah

Sebuah Filosofi Tentang Air dan Laut

Air yang berasal dari pegunungan mengalir melalui sungai.. Namun air tersebut tidak seluruhnya sampai ke muara sungai atau lautan.. Ada yang meresap ke dalam tanah, ada yang menguap karena panas matahari, dan diambil oleh manusia, serta ada yang berubah warna atau kandungannya.. Air jernih berubah menjadi coklat dan keruh ketika sampai di muara sungai.. Dan menjadi jernih kembali ketika sampai di lautan..

#5 Sebuah Kisah Berlanjut..

Ar Rahman goes to Ragunan Oleh : Lumaku Foundation     Suka cita telah kami rasakan selama satu tahun Lumaku Foundation berdiri, cerita dan pengalaman kehidupan pun menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami. Kisah pertama sampai dengan kisah kelima kami, terasa menyemangati cerita hidup kami. Kisah kami berlanjut pada kegiatan kelima Lumaku Foundation , yaitu mengajak adik-adik Ar Rahman berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan. Lumaku berkeinginan untuk berbagi kebahagian dan pengetahuan mengenai satwa yang ada di Taman Margasatwa Ragunan.

why not...

Image
sumber: http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/hari-tanpa-tembakau-sedunia-ilustrasi-_120531090613-524.jpg

Arah Kebijakan Kelautan Indonesia

Oleh: Adil M. Firdaus Indonesia merupakan Negara Kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki 17.504 pulau dan panjang pantai 95.161 km, serta luas wilayah laut 5,8 juta km 2 . Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 mengenai Perairan Indonesia, telah menyatakan Indonesia sebagai Negara Kepulauan secara hukum dan politis. Pengakuan berdasarkan Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa wilayah kedaulatan dan yurisdiksi Indonesia adalah wilayah laut seluas 5,8 juta km 2 yang terdiri dari 3,1 juta km 2 wilayah laut teritorial dan perairan kepulauan, serta 2,7 juta km 2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Sebagai Negara Kepulauan yang memiliki kedaulatan meliputi wilayah darat, laut, dan udara, batas wilayah negara merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Batas wilayah tersebut harus jelas tertulis dan diakui secara nasional maupun internasional, sehingga Indonesia menjadi negara yang utuh berdaulat.