Sumber Daya Kelautan Sebagai Masa Depan Umat Manusia

Oleh :
Adil M. Firdaus

Manusia hidup tergantung pada sumber energi, seperti dalam bekerja, belajar, beraktifitas bahkan ketika tidur pun manusia membutuhkan energi. Sumber energi utama diperoleh manusia dari sumber daya alam. Alam memberikan energi yang dihasilkannya untuk manusia secara cuma-cuma. Namun, pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang tidak pernah akan puas terhadap sesuatu, manusia menguras sumber daya alam tersebut dengan seenaknya. Manusia terkadang tidak memikirkan keberlanjutan sumber daya alam tersebut dalam jangka panjang. Eksploitasi sumber daya alam telah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya, setelah sumber daya alam tersebut menipis atau habis, baru kemudian manusia memutar otaknya untuk menjaga sisa-sisa sumber daya alam yang masih ada.

Sumber daya alam sendiri terbagi menjadi dua jenis, sumber daya alam yang pulih dan tidak pulih. Sumber daya alam yang terpulihkan merupakan sumber daya alam yang dapat pulih dengan jangka waktu yang tidak lama, seperti hutan, air, angin, dan ikan. Adapun sumber daya alam tidak pulih adalah sumber daya alam yang membutuhkan waktu yang sangat lama (ratusan tahun) untuk dapat pulih, sumber daya alam ini termasuk mineral, minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Sudah berpuluh-puluh tahun lamanya manusia memanfaatkan sumber daya alam tidak pulih sebagai sumber utama energi yang digunakan untuk aktifitas keseharian manusia. Manusia mengeksploitasi sumber daya alam ini tidak secara kearifan lokal dan ramah lingkungan, dimana sumber daya alam dikeruk sampai habis dan dibiarkan seperti sebuah kota mati setelah sumber daya alam tersebut habis.

Saat ini manusia mulai berpikir untuk menjaga keberadaan sumber daya alam tidak pulih tersebut, dengan pemanfaatan secara arif. Sumber daya alam pulih maupun tidak pulih menjadi barang yang mahal harganya, ketika terjadi kelangkaan terhadap sumber daya alam tersebut. Konflik yang disebabkan oleh sumber daya alam telah terjadi diberbagai negara, seperti yang saat ini terjadi adalah konflik di negara Iran dan timur tengah lainnya. Negara-negara timur tengah memang merupakan penghasil minyak bumi utama yang diperdagangkan didunia. Konflik yang terjadi tersebut saat ini telah menaikkan harga sumber daya minyak bumi, berbagai rakyat didunia pun berkeluh kesah terkait harga minyak bumi yang naik.

Keluh kesah rakyat dunia saat ini hanya terhibur oleh kemajuan teknologi dan informasi. Kemajuan teknologi dan informasi yang dapat menyelamatkan kelangkaan sumber daya alam khususnya sumber daya tidak pulih. Perkembangan teknologi yang terkait dengan energi pun berkembang menuju sumber daya alam yang pulih. Salah satu sumber daya alam yang pulih adalah lautan, karena bumi sebagian besar tertutupi oleh laut ini. Laut mengandung energi yang sangat besar, seperti gelombang dan arus. Oleh karena itu, pemanfaatan energi yang berasal dari laut merupakan solusi bagi masa depan kehidupan manusia. Gelombang dan arus laut dapat diolah menjadi sumber energi yang akan bertahan lama. Selain gelombang dan arus, laut juga menghasilkan geotermal. Energi yang berasal dari geotermal ini dikenal dengan Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC).

Kemajuan teknologi dan informasi ini akan berdampak positif kepada umat manusia, namun hal yang masih disayangkan adalah mahalnya biaya untuk penggunaan teknologi. Mahalnya biaya tersebut menjadikan negara-negara berkembang masih belum dapat memaksimalkan teknologi dan informasi. Selain energi, lautan juga memiliki sumber daya yang berlimpah seperti ikan, terumbu karang, dan alga. Sumber daya lautan juga berfungsi untuk menyatukan antar daratan dan tempat berlangsungnya kegiatan perekonomian. Laut menyatukan daratan dengan fungsinya sebagai jalur transportasi bagi kapal-kapal yang berlayar. Tempat berlangsungnya kegiatan perekonomian, seperti perdagangan, pencarian nafkah bagi nelayan, dan transaksi-transaksi ekonomi lainnya yang berlangsung di pesisir dan laut.

Jelas sudah, sumber daya lautan mengandung berbagai sumber daya yang bermanfaat bagi umat manusia berdasarkan manfaat yang diberikan oleh laut itu sendiri. Namun, laut merupakan alam yang bergerak, manusia tidak mungkin dapat mengontrol lautan sebaliknya manusia yang akan diombang-ambing oleh besarnya gelombang lautan. Lautan juga dapat memberikan dampak negatif bagi manusia, seperti banjir rob dan tsunami. Oleh karena itu, dibutuhkan juga kearifan untuk mengelola lautan, jangan sampai laut marah kepada kita. Gelombang dan Tsunami tidak berada dibawah kekuasaan manusia. Maka bekerja samalah dengan baik dengan lautan, karena masa depan kita berada disana. Kita membutuhkan laut, maka jagalah sumber daya yang ada didalamnya. Sehingga manusia mendapatkan manfaat yang optimal dan selama-lamanya.

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Filosofi Tentang Air dan Laut

Pesona Negeri Bahari, Banda Neira