Energi Hybrid PLTH Pandansimo Menarik Minat Menko Maritim

BANTUL, suaramerdeka.com – Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, mengunjungi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) di Pantai Pandansimo, Bantul, Yogyakarta.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk menginisiasi terbentuknya desa inovasi nelayan. Pasalnya pemerintah melalui Ristek Dikti berencana akan membangun 100 lokasi science and technology park di 100 Kabupaten di Indonesia.
”Bantul termasuk di dalamnya,” kata saat mengunjungi lokasi PLTH Pandasimo, Srandakan, Bantul.

Menko Kemaritiman mengaku, untuk pertama kalinya dirinya berkunjung ke PLTH itu. Dia tertarik dengan pengembangan energi hibrid untuk mendukung meningkatkan perekonomian nelayan di bagian selatan pesisir pantai selatan Yogyakarta itu.

Dari hasil kunjungan itu, Menko berencana akan menerapkan teknologi serupa di tempat lain. ”Dari sini (Pandansimo) akan di replikasi dan diduplikasi di Kampung Laut, Segara Anakan, Cilacap,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan energi terbarukan PLTH Pandansimo bisa terlaksana karena adanya keterlibatan peneliti dalam menghasilkan karya inovasi.

Oleh karena itu, dia berharap hasil inovasi dari karya anak bangsa patut diapresiasi bahkan akan dimasukkan dalam e catalog sehingga memungkinkan produsen atau penyedia ikut serta dalam tender pengadaan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

”Namun sebaiknya perusahaan-perusahaan yang betul-betul yang dibina oleh lembaga penelitian. Jadi kita tidak hanya mengandalkan impor,” ujarnya.

Asisten Deputi Iptek Masyarakat Ristek Dikti Drs Sadyatmo MT mengatakan, pengembagan energy hibrid itu berawal dari permintaan masyarakat yang wilayahnya yang berada di sekitar pantai untuk mendapat penerangan listrik.

Hal itu disampaikan setelah pihak Lapan dan UGM melaksanakan lomba roket tahun 2007. ”Sebelumnya disini juga ada pabrik es yang mangkrak, karena tidak ada sambungan dari PLN. Kita sepakati yang diperlukan adalah energi hibrid. Tahun 2010 dibangun ramai-ramai, dimulai dengan sosialisasi oleh mahasiwa KKN PPN UGM,” ujarnya.

Kini, PLTH Pandansimo juga menjadi salah satu daya tarik para wisawatan bahkan menjadi objek penelitian mahasiswa. ”Perputaran uang di sini capai Rp 5 milyar per tahun, sudah ada 26 judul skripsi yang dihasilkan,” terangnya.

Bupati Bantul Sri Surya Widati menuturkan, PLTH Pandansimo sebagai bentuk realisasi keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sumber energi ramah lingkungan. ”Energi listriknya kini sudah dimanfaatkan untuk pengairan lahan pasir, peternakan dan perikanan tangkap nelayan,” katanya.

Seperti diketahui, PLTH Pandansimo dibangun sebagai pilot project Energi Hibrid yang berbasis pada potensi panas matahari dan kekuatan angin. Daerah yang dijadikan tempat pengembangan energi baru dan terbarukan itu adalah Pantai Pandansimo, Srandakan ,Bantul, daerah berpasir dengan luas 37 Ha.

Program pengembangan energi terbarukan itu hasil kerja sama Peneliti Ristek, UGM, LIPI dan BPPT. Saat ini pembangkit listrik energy hibrid sudah terpasang 31 unit turbin angin dengan tinggi rata-rata 18 meter, terdiri 26 turbin angin berkapasitas 1 kW, 2 turbin angin 2,5 kW, 2 turbin angin 10 kW, dan satu turbin angin 5 kW.

Saat ini kincir yang dibangun sejak tahun 2005 diperuntukan bagi pembuatan es balok untuk pengawetan ikan, pengangkatan air untuk perikanan dan pertanian di lahan berpasir serta sumber penerangan bagi kegiatan UMKM di sekitar pantai.

(Bambang Unjianto/CN19/SMNetwork)

Sumber: http://maritim.go.id/?p=278
(http://berita.suaramerdeka.com/energi-hybrid-plth-pandansimo-menarik-minat-menko-maritim/)

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Filosofi Tentang Air dan Laut

Pesona Negeri Bahari, Banda Neira